Text
cerita-cerita kecil untuk hidup yang besar
Tanpa kita sadari, urusan pilihan hidup sebenarnya juga punya deadline. Cepat atau lambat, di hari-hari tertentu, kita harus memilih.
Tapi, bagaimana caranya kita tahu kalau pilihan yang kita ambil itu adalah pilihan yang benar?
Ketika kita dihadapkan dengan banyak pilihan, kita malah jadi pusing sendiri. Dari sekian banyaknya pilihan, kita diminta untuk memilih mana yang benar, sedangkan kita sendiri gak tahu mana yang salah.
"Gue hanya perlu memilih sesuatu yang bisa menikmati untuk mengenal diri sendiri. Apapun yang terjadi nanti, gue akan melakukannya karena kemauan gue sendiri."
Ketika kecil dahulu, dunia terasa begitu menyenangkan. Entah memang tidak ada beban atau bego aja, tetapi masa kecil gue adalah masa yang tidak perlu mikir. Mau main, ya udah, main. Gak perlu pusing mikirin gue punya uang berapa, nongkrong di coffee shop mana, dan nge-WhatsApp siapa. Gue tinggal memanggil tetangga, lalu mencari pohon untuk dipanjat. Atau main hujan hujanan bareng teman-teman. Kalau mau nonton, gue tinggal ambil remot dan nyalain TV. Kalau remotnya rusak, gue tiduran aja di depan TV, lalu mengganti channel-nya dengan memencet tombol di televisi pakai jempol kaki. Ketika berada di umur kayak sekarang, menonton berarti menyetel Netflix. Dengan begitu banyak pilihan film yang ada, kadang memilih tontonan di Netflix malah lebih lama ketimbang durasi filmnya sendiri.
Kalau diingat lagi, masa kecil dahulu adalah masa ketika hal hal nggak penting bisa bikin kita excited. Ketika gue bersepeda bareng teman-teman keliling kompleks. Atau sewaktu tukang es gerobak berhenti di depan rumah. Gue naik ke salah satu rodanya, minta abangnya membuka tutupnya, lalu asap dingin menyembur ke muka. Atau bagaimana gue tidak boleh ketinggalan episode Kapten Tsubasa, karena itu adalah tontonan yang paling dibicarakan di sekolah.
HAD590 | 813 KRE c | Perpustakaan SMKN 10 Jkt | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain