Text
Yang Katanya Cemara
Hai, aku Vania, kadang aku biasa dipanggil Cuplis. Orang-orang mengenalku sebagai seorang anak yang hidup dalam keluarga yang begitu hangat dan cemara.
Cemara? Ya, mereka bilang hidupku sempurna dan begitu dipenuhi warna di dalamnya. Namun, nyatanya semua yang mereka lihat tak pernah seindah itu. Banyak kisah yang akhirnya justru kusimpan sendirian. Khususnya, tentang aku dan keluargaku.
Kadang, ingin aku kembali membuka lembaran tentang ‘mereka.’ Sosok yang pernah menjadi cemara di hidupku. Namun, sekarang harus aku terima, kalau kita sudah hidup dengan jalan kita masing-masing. Ayah dengan hidupnya yang baru dan aku bersama Bunda dengan hidup kami yang harus terus berjalan.
Namun, apakah salah jika aku merindukan hari kemarin? Hari bersama orang terkasih yang pernah kusebut sebagai… rumah?
Menjadi seorang lbu dari Vania adalah suatu berkah. Ketika melahirkan bidadari cantik ini, langsung aku tau dia adalah sosok yang kuat. Jarang sekali terdengar menangis dan selalu berusaha untuk melakukan segala hal dengan perjuangan. Nama yang disematkan untuk putri kecilku adalah VANIA WINOLA FEBRIYANTI. Sebuah nama dengan harapan bisa menjadi sosok yang disukai banyak orang, sekaligus bentuk syukur kami telah mendapatkan anugerah yang terindah dalam hidup.
Buku ini adalah tulisan pertama Vania yang menjadi suara hatinya. Segala emosi dan rasa yang ditimbulkan telah diadaptasi agar bisa menjadi sangat halus terdengar. Sebagai saksi kehidupan Vania sekaligus lbu yang jauh dari kata sempurna, saya hampir tidak berhenti meneteskan air mata setiap membaca kata demi kata.
Konstruksi kata ditambah visualisasi gambar dari buku ini sangat dekat dengan kehidupan kami dan sebagian keluarga yang berjuang untuk bisa bertahan di tengah prahara hubungan suami istri. Jajaran kata yang dirajut dalam buku ini terasa sangat lugu, polos. dan menggambarkan ekspresi Vania sebagai anak kecil di usianya. Setiap langkah dan keputusan yang diambil Vania kecil sangat jelas tertuang dalam buku ini.
Rasa tercipta dalam karya apik membuat pembaca bisa larut dan ikut merasakan "roller coaster" kehidupan yang bisa berubah setiap Waktu. Bukan diketik melainkan ditulis menjadi pilihan Vania untuk bisa lebih dekat dengan pembaca.
HAD617 | 150 VAN y | Perpustakaan SMKN 10 Jkt | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain