Text
Air Mata Terakhir Bunda
"Ibu tidak pernah menangis di depan kami, walaupun ingin menangis, itu hanya menggit bibirnya kuat-kuat hingga berdarah, agar tangisnya tak terdengar oleh kami, anak-anaknya yang selalu dikuatkannya dengan kata-kata jangan pernah menjual kesedihan dan tangisan hanya untuk masa depan, karena masa depan adalah rancangan, kehidupan adalah sekarang."
Baru kali ini saya membaca novel dari seorang korban lumpur lapindo. Perjuangan ibunya mempertahankan hidup mereka membuat Delta menDewikan sang Ibu. (Bambang Elf-Head of production Development Unit Trans7)
282 | 813 KIR a | Perpustakaan SMKN 10 Jkt | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain