Text
Marveluna Let's Fly Together
Cowok bersetelan jas hitam itu terus berlari secepat yang dia bisa. Dari keringat yang membasahi kemeja putih di balik jasnya, terlihat jelas kalau dia sudah cukup lama berlari. Namun, hal tersebut tidak mengendurkan tekadnya untuk terus melaju tanpa memedulikan apa pun saat ini termasuk debu yang menghiasi celana bahan yang dia kenakan karena tadi sempat terjatuh. Yang tersemat dalam pikirannya saat ini hanyalah bagaimana caranya agar dia bisa menghindari kejaran orang orang berjas dan berdasi di belakangnya.
Napas cowok itu semakin terengah-engah saat baru selesai menaiki puluhan anak tangga yang membawanya ke sebuah atap bangunan tua. Untuk sejenak, dia membungkuk dan menjadikan lututnya sebagai tumpuan kedua tangannya. Decakan sebal meluncur dari bibirnya saat mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat di telinganya. Sialan! Mereka belum menyerah juga!
Marvel, cowok berusia tujuh belas tahun itu, menegakkan tubuhnya kembali. Kali ini, dia tidak lagi berlari dan memilih untuk berjalan santai ke arah tepian atap bangunan itu. Semilir angin malam yang lumayan kencang membuat rambut hitamnya semakin berantakan. Perasaan kalut. Tersemat juga gemuruh emosi dalam benaknya. Dia benci dunianya sendiri. Bahkan sampai detik ini, dia tidak pernah menganggap bahwa dirinya hidup layaknya remaja lainnya.
Algara, kembar identik yang memiliki takdir berbeda. Jika sang ayah, Galvin, membebaskan Marvin untuk menempuh jalan hidupnya sendiri, maka hal sebaliknya terjadi pada Marvel. Cowok itu dididik sangat keras, fisik dan mental, supaya mampu meneruskan bisnis keluarga yang sudah dijalankan secara turun temurun.
Padahal keinginan Marvel hanya satu: dia ingin menjadi seorang pilot.
Marvel hampir siap melupakan mimpinya, hingga akhirnya dia bergabung dalam Diamond Gang. Persahabatannya dengan Canva Narendra, dan pertemuannya dengan cewek alpukat Aluna Marcella, mengubah segalanya. Marvel pun kembali mencoba menjelaskan ke ayahnya soal cita-citanya. Namun, satu persatu kebahagiaan direnggut darinya. Orang-orang yang dia sayangi mulai meninggalkannya, membuatnya terpuruk hingga ke titik terendah. Dapatkah Marvel meraih impinya? Apakah ini juga akan menjadi akhir perjalanan dari Diamond Gang?
1918 | 813 ITA m | Perpustakaan SMKN 10 Jkt (FIKSI) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain