Text
Seikhlas Awan Mencintai Hujan
Nanti, bila kau benar-benar sudah bahagia, ingat selalu aku. Seseorang yang pernah dengan rela melepas tanganmu hanya untuk membiarkanmu menggenggam tangan orang lain. Seseorang yang pernah berkata tidak apa-apa, padahal batinnya sangat terluka. Dan seseorang yang pernah begitu sanggup mematahkan hatinya sendiri agar kau tak bersedih. Setabah apa pun memeluk, sekuat apa pun menggenggam, se-berusaha apa pun menjaga, yang tidak untukmu, tetap tidak untukmu. Ikhlaskanlah. Aku mencintaimu seikhlas awan mencintai hujan, yang tak pernah berhenti memahami, sekuat apa pun menahan pergi, hujan pasti akan tetap jatuh ke peluk bumi. Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu. Jangan bersedih karena kita sudah se-asing ini, tetapi berbahagialah karena kita pernah sesaling itu. Dan maaf untuk hatiku yang tiba-tiba rindu. Jujur, melupakanmu aku belum sanggup. Buku kumpulan narasi puisi Seikhlas Awan Mencintai Hujan ini diperuntukan kepada semua perasaan-perasaan yang tak terkalimatkan, buku ini akan mewakili isi hatimu melalui judul-judul bab pada buku ini.
Tentang Kehilangan
Yang Tidak Untukmu
Terbiasa Melepaskan
Rela
Walau Harus Aku yang Terluka
Seikhlas Awan Mencintai Hujan
Patah Hati Keduaku
Nanti
Tidak Pernah Menjadi Pernahmu
Seperti Sebelum Kita Jatuh Cinta
Temukan yang Terbaik
Izinkanlah
Kamu
Pernah
Jangan Pergi
2037 | 813 PAT s | Perpustakaan SMKN 10 Jkt | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain