KAMU sudah gila!” Itulah kalimat yang terakhir kali Al Mas'ud ingat sebelum día pingsan beberapa saat lalu. Sekarang, matanya terbuka, mengerjap-ngerjap. Terang? Seberkas cahaya matahari men…
Kita semua adalah pengembara di dunia ini. Dari hari ke hari. Dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu kejadian ke kejadian lain. Terus mengembara. Dan kita pasti akan menggenapkan janji yang sat…
Kita hanya punya sepotong hati, bukan? Satu-satunya. Lantas bagaimana kalau hati itu terluka? Disakiti justru oleh orang yang kita cintai? Aduh, apakah kita bisa mengobatinya? Apakah luka itu bisa …
Untuk kita, yang terlalu malu walau sekadar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan. Untuk kita, yang merasa…
Buku ini merupakan kelanjutan dari novel aksi dimulai dari Negeri Para Bedebah, Negeri Di Ujung Tanduk, Pulang, Pergi, Pulang Pergi, Bedebah Di Ujung Tanduk, hingga buku Tanah Para Bandit.
Usia lima belas tahun, aku menemukan tempat rahasia. Lokasinya berada di tengah hutan lebat, di lereng-lereng terjal Bukit Barisan. Dengan pohon-pohon tinggi. Semak belukar yang susah ditembus. Tum…
Bercerita tentang Bujang yang kembali harus berpetualang setelah pergi dan pulang. Saat Bujang sedang berada di pusara mamak dan bapaknya, Bujang mendapatkan sebuah pesan dari Krestiny Otets, pemim…
Disclaimer Buku novel yang berjudul Pulang ini merupakan karya dari penulis novel yang banyak digemari karya-karyanya, yaitu Tere Liye. Novel ini dapat dinikmati oleh pembaca baik di kalangan rema…
Buku novel yang berjudul Pergi karya Tere Liye ini merupakan sekuel dari novel Pulang. Buku ini dapat dinikmati oleh pembaca remaja maupun dewasa. Sekuel dari Novel “Pulang” ini menceritakan te…
Di Negeri di Ujung Tanduk kehidupan semakin rusak. Bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi. Di Negeri di Ujung Tanduk para penipu menjadi p…
Di Negeri Para Bedebah, pencuri, perampok, bagai musang berbulu domba. Di depan, wajah mereka tersenyum penuh pencitraan. Di belakang penuh tipu-tipu. Di Negeri di Ujung Tanduk, pencuri, perampok, …
Negeri para bedebah, negerinya para musang berbulu domba, negerinya pencuri berdasi. Tempat dimana kehidupan terasa jauh lebih fiksi dari pada novel fiksi itu sendiri. Dimana realita terasa jauh le…
KISAH DISAH ini sudah tertinggal puluhan tahun lebih. Maka ibarat seseorang yang ketinggalan kereta, bukan cuma kilau lampu dan getar rel yang telah hilang di tikungan sana, bahkan gerbong dan loko…
Novel Hujan merupakan novel yang mengisahkan kisah cinta serta perjuangan hidup Lail. Saat usianya baru menginjak 13 tahun, Lail menjadi seorang yatim piatu akibat ayah dan ibu Lail yang terkena le…
Tidak ada yang abadi di dunia ini. Lautan bisa mengering. Gunung bisa rata. Benua terpisah, bersatu, dan terpisah lagi. Apalagi cinta pasangan manusia. Sehebat apapun cinta tersebut, pasti akan ber…
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita. Terima kasih. Nasihat lama itu bena…
Apa yang kau lihat di savana? Rerumputan? Satu-dua pohon yang meranggas? Atau sapi dan kuda yang tengah merumput? Apa yang kau rasakan ketika di savana? Panas? Udara kering yang membuat dahaga? Ata…
"Karena kau bisa memahami bahwa pelangi tampak indah karena berwarna-warni. Begitu juga kehidupan kita, indah karena warna kulit yang berbeda, ukuran mata tak sama, bentuk rambut yang berlainan. Ka…
"Nama kau Nurmas, itu nama yang indah sekali. Nur itu cahaya, mas atau emas itu logam mulia yang berharga. Aku harap, suatu saat cahaya dan kemuliaan kau akan menyatu, berkilauan." Buku ini tentang…
Badai kembali membungkus kampung kami. Kali ini aku mendongak, menatap jutaan tetes air hujan dengan riang. Inilah kami, Si Anak Badai. Tekad kami sebesar badai. Tidak pernah kenal kata menyerah. B…